Monday, March 24, 2008

Longsor lagi di Tirtomoyo

Tanah longsor Jumat (22/3) malam lalu, memantapkan posisi Kecamatan Tirtomoyo sebagai wilayah paling rawan tanah longsor dan banjir di Wonogiri. Pasalnya, beberapa jam sebelum bencana di Tukluk juga terjadi tanah longsor di Dusun Ngepring, Desa Genengharjo. Dengan tambahan itu, sejak 26 Desember 2007 sampai kemarin, tidak kurang dari 314 kepala keluarga (KK) di Tirtomoyo menjadi korban tanah longsor dan banjir.

Tanah longsor di Dusun Ngepring terjadi Jumat sekitar pukul 15.15. Longsoran lumpur dan batuan menghantam rumah milik Sutar, 60, warga Ngepring RT 01 RW 01. Material itu membuat rumah Sutar rusak parah.

Dengan tambahan dua bencana alam itu, Camat Tirtomoyo Drs Tardjo Harsono mengatakan, selama Februari sampai Maret 2008 terjadi empat kali longsor. Yakni pada 27 Februari, 10 Maret, 12 maret dan 22 Maret. "Total jumlah korban empat bencana itu 12 KK," jelas Tardjo.

Padahal, sejak 26 Desember 2007 sampai akhir Januari 2008, serangkaian bencana alam terutama tanah longsor dan banjir juga sering terjadi.

Data di kecamatan, dalam rentang waktu itu, bencana alam membuat sengsara 302 KK. Sehingga jika ditotal sejak 26 Desember 2007 sampai kemarin, bencana berdampak terhadap 314 KK.

"Dari 14 desa/kelurahan di Tirtomoyo tidak ada yang belum kena bencana. Maka kami selalu mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan," pinta Tardjo. Tirtomoyo rawan bencana karena dikelilingi oleh perbukitan. Banyak dusun atau desa yang berada di lereng bukit.

Coba anda renungkan! Apa yang terjadi di Tirtomoyo selain faktor geologis pada lempeng ponorogo yang rawan terjadi pergerakan tanah apalagi karakteristik perbukitan yang sangat memungkinkan potensi longsor, juga faktor manusia yang kurang memperhatikan dampak lingkungan dalam memanfaatkan potensi alam seperti eksplorasi tanah bahan baku genteng untuk industri genteng wiroko. Fakta, industri genteng wiroko saat ini tidak mengambil bahan baku di wilayahnya sendiri tapi justru dari desa sekitarnya seperti desa sukoharjo, hargorejo, genengharjo dsb.

Dengan ekplorasi tanah membabibuta pad daerah perbukitan jelaslah potensi apa yang akan dihadapi oleh daerah seperti di desa sukoharjo, hargorejo, genengharjo dsb tersebut. Renungkan sekali lagi!!! (red)

No comments: